Pangkalpinang-Diskominfo :
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Pangkalpinang, Suparyono menyatakan bahwa secara normatif guru-guru mendapat perlindungan yang diatur dalam undang-undang terkait guru dan dosen. Peran guru disatu sisi ingin menegakkan kedisiplinan, namun tidak dipungkiri ada anak didik yang berkelakuan membandel sehingga dalam hal ini perlu didiskusikan tindakan mana yang melanggar hukum. Anak-anak, kata Suparyono juga mendapat perlindungan hukum yang diatur dalam undang-undang.
“Bagaimana ini nanti bisa bekerja sama dengan penegak hukum agar memilah-milih yang mana melanggar. Disiplin tanpa sanksi itu tidak akan tegak, sehingga kerja sama kita dalam rangka perlindungan guru dan anak,” kata Suparyono.
Pernyataan ini disampaikannya saat menghadiri sosialisasi perlindungan guru, dalam rangka Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-75, yang digagas oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Pangkalpinang, Senin (16/11/2020) di ruang OR kantor Wali Kota Pangkalpinang.
Suparyono juga menjelaskan, sosialisasi ini bisa menjadi wadah diskusi bagaimana PGRI melindungi peran guru dalam proses belajar mengajar. Selain itu, peran guru dalam mencerdaskan anak bangsa jangan sampai dicederai oleh kasus-kasus yang menjeratnya karena penegakan kedisiplinan.
“Saya berharap kegiatan ini membawa dampak positif dan semangat guru-guru untuk meningkatkan kualitas bagi anak didik,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Dirinya meminta kepada para guru, ditengah kemajuan teknologi dan perkembangan media sosial, agar anak didik dapat dibekali hal-hal positif yang diambil dari media sosial tersebut. Jangan sampai, menurutnya, media sosial memberikan pengaruh negatif yang merusak perkembangan dan pengetahuan anak.
“Disiplin anak-anak ini perlu kita pikirkan bagaimana polanya, mengaturnya, sehingga hal-hal positif lah yang nantinya mereka ambil,” tutup Suparyono.
Sumber: Diskominfo Kota Pangkalpinang
Penulis: Ira. Fotografer: Ira. Editor: Zulfahmi
